Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Mengatur Keuangan untuk Milenial di Era Modern

Mengatur Keuangan untuk Milenial

Jika Anda lahir pada tahun 1990an, Anda dikategorikan sebagai generasi milenial. Yang paling tua dari generasi milenial kemungkinan besar sudah memegang jabatan manajer, dan yang paling muda saat ini kebanyakan sedang menjalani pendidikan tinggi.

Generasi milenial sudah bisa disebut sebagai orang-orang dewasa, dan sudah memiliki banyak tanggung jawab besar, termasuk keuangan. 

Salah satu keluhan generasi milenial adalah bahwa mereka merasa pemasukan mereka kurang cukup. Bahkan yang sudah memegang jabatan manajer, yaitu dengan kisaran gaji di atas 10 juta rupiah per bulan, ada yang masih memiliki kesulitan untuk menabung dan tidak sabar menunggu hari gajiannya setiap bulan.

Apakah kaum milenial bisa disalahkan?

Sangat mudah sekali untuk seseorang menghakimi generasi milenial sebagai orang-orang dewasa yang impulsif dan tidak mempunyai disiplin keuangan. Generasi milenial hidup di tengah-tengah dunia yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya. Dunia modern cenderung lebih berisik dan korporat raksasa sangat pandai untuk mengambil perhatian pembeli dengan sangat cepat.

Oleh karena itu generasi milenial harus mempelajari sikap yang tepat untuk menghadapi dunia modern yang penuh dengan godaan.

Disiplin dimulai dari memperhatikan diri

Untuk membangun keterampilan apa pun, kita memerlukan banyak latihan dan kesabaran. Jadi, jangan berharap bisa berubah dalam waktu yang singkat. 

Anda perlu memperhatikan perilaku pengeluaran Anda sendiri. Ini terdiri dari tiga bagian: 1) motivasi, 2) pilihan alternatif, dan 3) alasan yang dibuat setelah pembelian.  

Motivasi adalah penyebab-penyebab yang menggiring pikiran Anda untuk membeli. Dalam ilmu marketing terdapat model yang disebut sebagai sales funnel, yang menggambarkan berbagai langkah yang diikuti pembeli sampai ke tahap pembelian.

Tahap pertama adalah awareness. Contohnya: Di feed sosmed Anda terdapat iklan merek sepatu yang belum Anda kenal sebelumnya.

Tahap kedua adalah consideration. Contohnya: Anda tertarik dengan merek sepatu itu dan semua poin-poin penjualannya yang unik, seperti gaya, harga dan melihat teman-teman Anda sudah memiliki sepatu itu.

Tahap ketiga adalah decision. Contohnya: Anda sudah merenungkan sepatu itu cukup lama untuk membuat keputusan membeli, tapi Anda belum sempat ke tokonya, baik online maupun toko fisik. Ini karena Anda menemukan alasan yang sangat kuat untuk membeli sepatu itu. 

Tahap keempat adalah purchase atau pembelian. Anda sudah menukar uang Anda untuk sepatu baru.

Pilihan alternatif adalah motivasi Anda untuk tidak membeli produk tersebut. Mengikuti contoh kasus di atas, mungkin sekilas Anda melihat bahwa sepatu Anda yang lama masih dalam kondisi bagus, atau mungkin Anda ingin menabung untuk membeli barang lain.

Pilihan alternatif dapat mencegah Anda untuk membeli produk tersebut, tapi tidak semua pilihan alternatif lebih baik. Contohnya, Anda mungkin memilih untuk membeli baju bermerek, dan akhirnya mengeluarkan lebih banyak uang daripada yang direncanakan.

Alasan yang dibuat setelah pembelian sangat penting untuk dipikirkan. Banyak orang yang awalnya menyesal telah membeli sesuatu akhirnya membuat-buat alasan untuk tidak merasa bersalah. Perilaku ini menutup kemungkinan kita untuk berintrospeksi dengan jujur tentang kebiasaan-kebiasaan kita.

Tenangkan pikiran saat merasa tergoda untuk membeli

Jika Anda mempunyai teman yang cerewet, apakah Anda akan menuruti keinginan dia setiap saat? Jika tidak, kenapa Anda harus menuruti keinginan pikiran Anda setiap saat?

Perasaan, hasrat, dan rasa keinginan yang menyesak sebenarnya adalah sensasi yang dihasilkan oleh tubuh. Pemikiran hanyalah kata-kata yang muncul di kepala, dan tidak semuanya benar dan baik. 

Pelajari teknik untuk menenangkan pikiran ketika Anda merasakan keinginan untuk membeli sesuatu. Teknik ini juga sangat berguna dalam bagian kehidupan lainnya, contohnya dalam hubungan dan karir.

Meskipun merasa tidak nyaman, lakukan hal yang benar 

Teknik menenangkan pikiran seperti meditasi, bernafas dalam, dan lain-lain, tidak akan menghilangkan rasa tidak nyaman. Namun keuntungannya, Anda bakal menjadi sadar diri. Dan menjadi sadar diri adalah langkah pertama dalam mendisiplinkan diri.

Langkah kedua adalah menuruti prinsip Anda. Kebanyakan orang tidak dapat menabung bukan karena mereka tidak tahu caranya menabung. Sama halnya kebanyakan orang tidak bisa berhenti merokok bukan karena mereka tidak tahu bahwa merokok itu tidak sehat.

Jika Anda sudah berpikir bahwa barang yang Anda mau beli sebenarnya tidak penting, bukan merupakan kebutuhan yang mendesak, dan hanya ingin dibeli untuk gengsi (yang berupa alasan yang sangat buruk untuk membeli sesuatu), maka dengarkan firasat itu dan turuti pikiran tersebut.

Tips ini dipersembahkan oleh Credy Indonesia. Dengan Credy, Anda yang membutuhkan dana darurat dengan cepat tidak perlu menunggu analisa kredit dan persetujuan dari pihak peminjam untuk mencairkan dana. Semoga tips ini berguna bagi Anda. 

Posting Komentar untuk "Tips Mengatur Keuangan untuk Milenial di Era Modern"

banner
banner